Tradisi Grebeg Gethuk Kota Magelang
Prosesi grebeg gethuk
adalah sebuah tradisi warga Magelang yang unik dan tidak ada di daerah
lain. Tradisi yang menyedot perhatian ribuan warga ini menghadirkan gethuk,
yaitu makanan berbahan singkong yang merupakan khas Kota Magelang.
Tahun ini, tradisi itu kembali diadakan oleh Pemerintah Kota Magelang
sebagai puncak peringatan Hari Jadi ke-1108 Kota Magelang.
Dua buah gunungan yang terbuat dari 1108 buah gethuk diperebutkan
ribuan warga. Satu gunungan berbentuk lancip merupakan simbol jaler
(laki-laki) dan satu lagi berbentuk bulat, simbol setri (perempuan).
Selain gunungan gethuk, setidaknya ada 17 gunungan yang terbuat dari
palawija dan sayur-mayur juga diperebutkan warga. “Sebanyak 17 gunungan
palawija itu merupakan hasil karya dari 17 kelurahan yang ada di Kota
Magelang. Sebelum digrebeg, mereka mengarak gunungan itu di hadapan
masyarakat dan wali kota yang kemudian dinilai oleh dewan juri,” jelas
Hartoko, Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, Kota
Magelang, di sela-sela kegiatan. Namun sebelum digrebeg , prosesi dibuka
terlebih dahulu dengan arak-arakan rombongan Wali Kota Magelang, Sigit
Widyonimdito, beserta segenap jajarannya dari Masjid Agung Kota Magelang
menuju panggung kehormatan di sisi selatan Alun-alun yang berjarak
sekitar 300 meter. Rombongan Wali Kota yang tampak mengenakan pakaian
adat jawa lengkap itu kemudian duduk di panggung kehormatan.
Selanjutnya, Tari Rampak Buto, Pandhita, dan 9 penari sesaji menjadi
sajian awal prosesi sakral tersebut. Tarian yang melibatkan 100 orang
itu bercerita tentang peperangan antara para Pandhita yang berhasil
menaklukan buto-buto yang berniat jahat. Prosesi dilanjutkan dengan
upacara Jawa, dimana seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat
Jawa, termasuk aba-aba dan sambutan inspektur upacara pun menggunakan
bahasa Jawa. Pada kesempatan itu pula, masyarakat disuguhi tarian
tradisional kolosal bernama "Ngrembakane Budoyo". Tarian yang
dipentaskan oleh lebih dari 100 orang tersebut merupakan kolaborasi dari
empat jenis tarian yakni tari Kunthulan, Jaranan, Gendewo dan tarian
rakyat. Di tengah tarian, Wali Kota Magelang mengumumkan pencanangan
Kota Magelang sebagai kota berkesan.
Seusai prosesir grebeg ,
kegiatan dilanjutkan dengan kirab atau karnaval di seputaran Alun-alun
Kota Magelang dan jalan-jalan protokol setempat. Untuk tahun ini,
karnaval bakal dilombakan dan bagi pemenangnya akan diikutsertakan lomba
kirab budaya tingkat Jateng tahun 2015 mendatang. “Prosesi grebeg
Gethuk ini merupakan visualisasi sejarah Kota Magelang.
Comments
Post a Comment